Keinginan mencapai kesempurnaan dambaan semua orang. Sempurna fisik, rejeki, jodoh, karier, dan lain-lain. Keinginan untuk sempurna menjadikan manusia menempuh multi cara. Banyak yang berhasil, tak sedikit yang justru menjauh dari kesempurnaan.
Kesempurnaan hakikatnya tidak akan pernah ada sebelum Anda belajar mencintai sesuatu yang tidak sempurna. Kata kuncinya adalah CINTA dan KETIDAKSEMPURNAAN. Tahukan Anda, Anda yang lahir tidak sempurna (tidak berdaya) lantas menjadi sempurna seperti sekarang (sehat dan kuat). Kenapa? semuanya dengan cinta. Bayangkan jika orang tua Anda tidak diberi cinta, Anda sudah dicekik karena hanya memberikan rasa sakit saja.
Tahukan Anda, cinta yang memberi kekuatan seseorang sehingga kadang keluar dari akan sehat? Pernahkan Anda dengar kata-kata “dalamnya lautan akan ku sebrangi”? padahal belum tentu dia bisa berenang. Cinta yang membuat seseorang yang lemah menjadi kuat, malas menjadi rajin, pecundang jadi pemberani, bahkan siap mengorbankan nyawa. Cinta adalah kekuatan lluaarrrr biasssaaa.
Cinta yang mambikin sesuatu yang tidak sempurna menjadi nampak sempurna. Dimata seorang kekasih, wanita pujaannya adalah yang tercantik. Dimata orang tua, anaknya adalah yang terhebat. Walaupun wanita itu tidak cantik dan anaknya tidak hebat, tapi karena cinta, semuanya jadi nampak sempurna.
Jumat, 26 November 2010
Kamis, 25 November 2010
Hati Yang Sempurna
Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. Banyak orang kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena memang benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun di hati pemuda itu. Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan hatinya yang indah.
Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan dan berkata " Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?". Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di situ;namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata.
Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah ? Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa " Anda pasti bercanda, pak tua", katanya, "bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan".
" Ya", kata pak tua itu, " hatimu kelihatan sangat sempurna meski demikian aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutup kembali sobekan yang kuberikan.
Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih yang telah bersama-sama kami bagikan. Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya. Hal itulah yang meninggalkan lubang-lubang sobekan - - memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan. Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, dan aku berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu. Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu ?"
Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya. Dia berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan indah, dan merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil sesobek dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu pas, tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata.
Pemuda itu melihat kedalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.

Dan juga ada cerita yang hampir sama dengan cerita di atas,
Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan dan berkata " Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?". Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di situ;namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata.
Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah ? Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa " Anda pasti bercanda, pak tua", katanya, "bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan".
" Ya", kata pak tua itu, " hatimu kelihatan sangat sempurna meski demikian aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutup kembali sobekan yang kuberikan.
Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih yang telah bersama-sama kami bagikan. Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya. Hal itulah yang meninggalkan lubang-lubang sobekan - - memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan. Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, dan aku berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu. Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu ?"
Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya. Dia berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan indah, dan merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil sesobek dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu pas, tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata.
Pemuda itu melihat kedalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.

Dan juga ada cerita yang hampir sama dengan cerita di atas,
Pada suatu hari seorang anak SMP tidur lalu bermimpi. Dalam mimpinya, seolah-olah setiap orang bisa melihat bentuk hati di dada orang lain termasuk hatinya sendiri. Sekilas, ia sangat mengagumi dan terheran-heran dengan suasana ini. Lalu, anak SMP itu mengalihkan pandangan ke dadanya sendiri, ia sangat bangga ketika melihat hatinya berbentuk merah jambu utuh dan berkilauan. “Hati yang sempurna” katanya, “Tak bercacat dan tak bernoda”.Lalu ia melangkahkan kakinya keluar.
Ia mulai mengamati hati orang-orang di sekitarnya. Ada yang terpancar indah seperti miliknya, ada yang terdapat luka, ada yang besar, ada yang kecil, dan sebagainya. “Wow, luar biasa…” katanya lagi. Si anak SMP makin yakin bahwa hatinyalah yang paling sempurna karena ia tidak melihat ada hati yang lebih indah dari miliknya.
Pandangan si Anak SMP terpaku saat melihat seorang wanita tua yang menggunakan penutup kepala. Wanita tua itu hampir tidak kelihatan wajahnya. Wanita tua itu berhati sangat besar tetapi tak berbentuk. Anak SMP itu heran kenapa banyak sekali lubang yang ternganga di hati orang itu.
Ia berjalan mendekat ke arah si wanita tua dan bertanya kepadanya.“Kenapa hatimu seperti itu? kenapa tidak berbentuk sempurna dan indah seperti milik saya?” Katanya setengah pamer.Jawab wanita itu, “Mungkin karena kamu masih SMP dan belum terlalu memahami dunia.”Wanita tua melanjutkan, “Setiap saya mencintai seseorang, aku mencongkel hati ini dan kuberikan padanya. Begitu pula jika saya menolong orang, selalu ada serpihan hati yang kubagi pada orang itu.
Dulu, saat saya masih muda dan bergaul dengan banyak sahabat, hati saya teriris-iris karena harus kubagi pada banyak sekali teman. Saat saya mulai menikah dan punya anak, hati saya hampir habis tersayat-sayat untuk memahami suami dan mengasuh anak.”“Tetapi, ada suatu saat di mana orang-orang juga mulai membagi hati pada saya. Mereka juga belajar mengiris hatinya untuk menutup setiap luka di hati saya hingga bertumpuk-tumpuk, itulah sebabnya kenapa hati saya beberapa kali lipat lebih besar dari hatimu, sekalipun tidak berbentuk lagi. Memang, tidak semuanya mau berbuat demikian, itulah sebabnya kenapa masih banyak sekali lubang menganga di hati ini.
Sekarang, hati siapa yang lebih indah? hatiku atau hatimu?”Si anak SMP tertegun untuk sekian lama. Ia mulai menyadari bahwa hati wanita tua itu jauh lebih sempurna dari hatinya. Luka, cacat, dan banyaknya tambalan di hati wanita itu justru menjadikannya lebih indah dan lebih besar dari miliknya. Setiap lubangnya seolah berbicara tentang cinta dan ketulusan di kehidupan yang dijalaninya. Sejenak, si anak SMP mulai mengamati wajah wanita tua. Ia terperanjat ketika wanita tua itu ternyata ibunya sendiri.
Sumber : Kumpulan Cerita Penuh Hikmah
Ia mulai mengamati hati orang-orang di sekitarnya. Ada yang terpancar indah seperti miliknya, ada yang terdapat luka, ada yang besar, ada yang kecil, dan sebagainya. “Wow, luar biasa…” katanya lagi. Si anak SMP makin yakin bahwa hatinyalah yang paling sempurna karena ia tidak melihat ada hati yang lebih indah dari miliknya.
Pandangan si Anak SMP terpaku saat melihat seorang wanita tua yang menggunakan penutup kepala. Wanita tua itu hampir tidak kelihatan wajahnya. Wanita tua itu berhati sangat besar tetapi tak berbentuk. Anak SMP itu heran kenapa banyak sekali lubang yang ternganga di hati orang itu.
Ia berjalan mendekat ke arah si wanita tua dan bertanya kepadanya.“Kenapa hatimu seperti itu? kenapa tidak berbentuk sempurna dan indah seperti milik saya?” Katanya setengah pamer.Jawab wanita itu, “Mungkin karena kamu masih SMP dan belum terlalu memahami dunia.”Wanita tua melanjutkan, “Setiap saya mencintai seseorang, aku mencongkel hati ini dan kuberikan padanya. Begitu pula jika saya menolong orang, selalu ada serpihan hati yang kubagi pada orang itu.
Dulu, saat saya masih muda dan bergaul dengan banyak sahabat, hati saya teriris-iris karena harus kubagi pada banyak sekali teman. Saat saya mulai menikah dan punya anak, hati saya hampir habis tersayat-sayat untuk memahami suami dan mengasuh anak.”“Tetapi, ada suatu saat di mana orang-orang juga mulai membagi hati pada saya. Mereka juga belajar mengiris hatinya untuk menutup setiap luka di hati saya hingga bertumpuk-tumpuk, itulah sebabnya kenapa hati saya beberapa kali lipat lebih besar dari hatimu, sekalipun tidak berbentuk lagi. Memang, tidak semuanya mau berbuat demikian, itulah sebabnya kenapa masih banyak sekali lubang menganga di hati ini.
Sekarang, hati siapa yang lebih indah? hatiku atau hatimu?”Si anak SMP tertegun untuk sekian lama. Ia mulai menyadari bahwa hati wanita tua itu jauh lebih sempurna dari hatinya. Luka, cacat, dan banyaknya tambalan di hati wanita itu justru menjadikannya lebih indah dan lebih besar dari miliknya. Setiap lubangnya seolah berbicara tentang cinta dan ketulusan di kehidupan yang dijalaninya. Sejenak, si anak SMP mulai mengamati wajah wanita tua. Ia terperanjat ketika wanita tua itu ternyata ibunya sendiri.
Sumber : Kumpulan Cerita Penuh Hikmah
Lagu Sempurna^^
Kau begitu sempurna
Dimataku kau begitu indah
Kau membuat diriku
akan selalu memujamu
Di setiap langkahku
Ku kan selalu memikirkan dirimu
Tak bisa kubayangkan
Hidupku tanpa cintamu
*
Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa
Reff :
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku kau begitu
sempurna...sempurna
Kau genggam tanganku
saat diriku lemah dan terjatuh
Kau bisikkan kata
dan hapus semua sesalku
back to *
Dimataku kau begitu indah
Kau membuat diriku
akan selalu memujamu
Di setiap langkahku
Ku kan selalu memikirkan dirimu
Tak bisa kubayangkan
Hidupku tanpa cintamu
*
Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa
Reff :
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku kau begitu
sempurna...sempurna
Kau genggam tanganku
saat diriku lemah dan terjatuh
Kau bisikkan kata
dan hapus semua sesalku
back to *
Tiada Manusia yang Sempurna Imannya
Tiada manusia yang sempurna, karena setiap orang mempunyai kelemahan. Seseorang yang beriman, tentu mempunyai kesalahan dan memiliki sifat buruk yang sukar di hilangkan. Tiada orang yang murni atau sempurna.
Pandangan orang jarang ditujukan pada hal-hal yang berada di pertengahan antara dua hal yang berdekatan. Bagi seorang sesuatu itu warnanya putih saja, sebagian yang lain hitam saja. Mereka lupa adanya warna yang lain, tidak putih dan tidak pula hitam.
Pandangan orang jarang ditujukan pada hal-hal yang berada di pertengahan antara dua hal yang berdekatan. Bagi seorang sesuatu itu warnanya putih saja, sebagian yang lain hitam saja. Mereka lupa adanya warna yang lain, tidak putih dan tidak pula hitam.
Kesempurnaan
Aku adalah seorang pelajar yang suka akan tantangan, namun aku pandai mengaturnya dan tidak mudah tertekan. Aku melihat diriku menjalin persahabatan dengan teman-teman baru. Aku melihat diriku memiliki waktu yang cukup luas dan kesempatan yang sangat terbuka. Aku juga membayangkan sebuah pengalaman akademis, aktivitas, sosialisasi, namun tetap di penuhi kesenangan. Kata kunci yang ku pergunakan adalah "kesempurnaan". Semuanya harus berpadu secara ideal dan sempurna.^^
Langganan:
Postingan (Atom)